, ,

Sebuah Gempa Bermagnitudo 3.8 Guncang Wilayah Tapanuli Selatan Sumatera Utara Dini Hari Tadi

oleh -134 Dilihat

Gempa M 3.8 Guncang Tapanuli Selatan, Sumatera Utara: Analisis, Dampak, dan Langkah Mitigasi

Majalah Bengkulu– Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 3.8 mengguncang wilayah timur laut Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, pada dini hari tadi, Kamis (18/9/2025). Berdasarkan rilis resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan tersebut tercatat pukul 04:33:06 WIB. Meski kekuatannya tergolong kecil hingga menengah, gempa ini menarik perhatian karena kedalamannya yang termasuk dalam kategori menengah.

Detail Teknis Gempa Menurut BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi resmi pemerintah yang bertugas memantau aktivitas geofisika di Indonesia, dengan cepat merilis parameter gempa ini. Data yang dirilis memberikan gambaran yang jelas tentang karakteristik gempa:

  • Magnitudo: 3.8 Skala Richter (M).

  • Waktu Kejadian: 18 September 2025, pukul 04:33:06 WIB.

  • Episentrum: Terletak pada koordinat 1.69 Lintang Selatan (LS), 99.41 Bujur Timur (BT).

  • Lokasi: Berada di darat pada jarak 17 kilometer arah timur laut dari Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

  • Kedalaman: 154 kilometer.

Sebuah Gempa Bermagnitudo 3.8 Guncang Wilayah Tapanuli Selatan Sumatera Utara Dini Hari Tadi
Sebuah Gempa Bermagnitudo 3.8 Guncang Wilayah Tapanuli Selatan Sumatera Utara Dini Hari Tadi

Baca Juga: Di Tengah Lonjakan Kasus, BPJS Kesehatan Tegaskan Layanan Kesehatan Jiwa adalah Hak Seluruh Peserta

Kedalaman 154 km ini menjadi faktor kunci yang membuat gempa ini menarik. Gempa dengan kedalaman menengah seperti ini biasanya dirasakan dalam radius yang lebih luas dibandingkan gempa dangkal dengan magnitudo yang sama, namun intensitas getarannya di permukaan tanah umumnya lebih lemah.

Analisis: Mengapa Gempa Ini Terjadi?

Wilayah Sumatera, termasuk Tapanuli Selatan, merupakan kawasan yang sangat aktif secara tektonik. Lokasinya berada di dekat pertemuan lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.

Zona penunjaman (subduksi) inilah yang membentuk Bukit Barisan dan menyebabkan tingginya aktivitas gempa dan vulkanik di Pulau Sumatera. Gempa yang terjadi pada kedalaman 154 km diduga kuat berkaitan dengan aktivitas dalam zona penunjaman ini, di mana batuan mengalami patahan dan pelepasan energi akibat tekanan dan gesekan antara kedua lempeng.

Dampak yang Dirasakan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan terkait kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa akibat gempa ini. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Kedalaman Gempa: Getaran dari gempa dalam cenderung “menyebar” dan melemah sebelum mencapai permukaan, sehingga dampak guncangannya tidak sekuat gempa dangkal.

  2. Magnitudo yang Tidak Besar: Magnitudo 3.8 termasuk dalam kategori gempa yang umumnya hanya menimbulkan getaran yang dapat dirasakan oleh orang-orang yang sedang berada di dalam bangunan atau di daerah yang sepi, terutama pada malam hari.

  3. Lokasi Episentrum: Episentrum yang berada 17 km dari pusat populasi utama juga mengurangi potensi dampak langsung.

Berdasarkan skala MMI (Modified Mercalli Intensity), gempa ini diperkirakan dirasakan dengan intensitas II-III MMI di wilayah sekitar episentrum, dimana getaran dirasakan seperti getaran truk berlalu dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Respons dan Rekomendasi BMKG

BMKG melalui akun media sosial resminya, @infoBMKG, telah menyebarluaskan informasi gempa ini kepada publik. Dalam rilisnya, BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini dikarenakan mekanisme sumbernya adalah gempa dalam dan bukan gempa yang disebabkan oleh deformasi dasar laut secara vertikal yang dapat memicu gelombang tsunami.

Namun, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Masyarakat diharapkan tidak terpancing oleh informasi yang tidak jelas atau hoaks yang beredar. Sumber informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan hanya berasal dari BMKG.

Profil Singkat Tapanuli Selatan

Kabupaten Tapanuli Selatan adalah salah satu kabupaten di Sumatera Utara dengan ibu kota di Sipirok. Wilayah ini dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah, termasuk Danau Marsabut dan air terjun yang memesona. Jaraknya dari Kota Medan, ibu kota provinsi, sekitar 354 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu 6.5 hingga 7 jam perjalanan darat melalui rute AH151 dan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi. Letaknya yang berada di jalur patagan aktif Sumatera membuatnya rentan terhadap aktivitas gempa.

Langkah Mitigasi: Bersiap Menghadapi Gempa

Kejadian gempa ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan. Indonesia adalah negara “supermarket gempa”, sehingga pengetahuan tentang mitigasi bencana adalah hal mutlak.

  1. Saat Gempa Terjadi:

    • Jika berada di dalam bangunan, lindungi kepala dan tubuh Anda dengan bersembunyi di bawah meja yang kuat.

    • Jangan panic dan berlari keluar. Hindari kaca, jendela, dan perabotan yang mungkin jatuh.

    • Jika berada di luar, jauhi bangunan, pohon, dan tiang listrik.

  2. Setelah Gempa:

    • Periksa kondisi diri sendiri dan orang di sekitar Anda.

    • Periksa adanya kebocoran gas atau kerusakan listrik.

    • Nyalakan radio atau akses media sosial resmi BMKG untuk mendapatkan informasi dan peringatan dini tsunami (jika gempa berpusat di laut dan dangkal).

    • Bersiaplah untuk kemungkinan gempa susulan (aftershock).

Gempa M 3.8 yang mengguncang Tapanuli Selatan hari ini merupakan bagian dari aktivitas tektonik normal di wilayah Sumatera. Meski getarannya terasa, gempa ini tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan berkat kedalamannya yang mencapai 154 km. Kejadian ini sekali lagi menegaskan peran vital BMKG dalam memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat, sehingga dapat mencegah kepanikan dan menyebarnya informasi yang salah.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.