, ,

Suasana duka masih menyelimuti operasional PT Freeport Indonesia (PTFI)

oleh -123 Dilihat

Tragedi di Bawah Perut Gunung Grasberg: Freeport Berjuang Evakuasi Korban Longsor Bawah Tanah

Majalah Bengkulu– Suasana duka masih menyelimuti operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) pasca-insiden luncuran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025. Setelah berhari-hari melakukan upaya penyelamatan yang penuh risiko, perusahaan akhirnya berhasil mengevakuasi dua jenazah dari total tujuh karyawan yang terjebak.

VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, dalam keterangan resmi pada Sabtu (20/9/2025), menyampaikan kabar duka ini. “Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dan memastikan pendampingan penuh bagi mereka,” ujar Katri. Proses identifikasi resmi terhadap kedua jenazah masih menunggu kehadiran dan prosedur dari pihak kepolisian.

Insiden yang mengguncang dunia pertambangan Indonesia ini terjadi di kedalaman bumi, di dalam kompleks tambang Block Cave yang canggih. Sejak hari pertama tragedi, fokus utama Freeport adalah menyelamatkan ketujuh pekerja yang menjadi korban amukan alam di lorong-lorong gelap bawah tanah.

Perjuangan Tanpa Henti di Bawah Tekanan Bumi

Menggambarkan betapa sulit dan berbahayanya operasi penyelamatan, Katri menjelaskan bahwa tim penyelamat bekerja tanpa henti. Mereka berjuang membuka akses menuju lokasi diperkirakan para karyawan berada dengan menggunakan kombinasi alat berat, teknologi bor, dan drone untuk pemetaan kondisi yang tidak stabil.

Suasana duka masih menyelimuti operasional PT Freeport Indonesia (PTFI)
Suasana duka masih menyelimuti operasional PT Freeport Indonesia (PTFI)

Baca Juga: Badan Pelindungan PMI Sumbar Minta Dukungan KBRI Kamboja untuk Pulangkan Warga Bermasalah

“Tim penyelamat bekerja tanpa henti… meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi,” tegasnya.

Tantangan terbesar yang dihadapi adalah volume material basah yang masih aktif bergerak. Material ini tidak hanya dalam jumlah sangat besar, tetapi juga dinilai “jauh lebih besar dari yang pernah terjadi” dalam sejarah operasi tambang bawah tanah Freeport. Kondisi ini membuat proses pencarian dan penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh ketidakpastian, dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memastikan keamanan tim penyelamat sendiri.

Perhatian dari Puncak Pimpinan

Betapa seriusnya insiden ini ditanggapi Freeport terlihat dari kehadiran langsung pucuk pimpinan perusahaan induk, Freeport-McMoRan dari Amerika Serikat. Chairman of the Board of Directors Richard Adkerson dan President and Chief Executive Officer Kathleen Quirk terbukti datang ke Timika untuk meninjau langsung upaya penyelamatan. Keduanya didampingi oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.

Kedatangan para petinggi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki, baik teknologi, finansial, maupun manusia, dalam operasi penyelamatan ini. Mereka hadir untuk memastikan bahwa tidak ada upaya yang setengah-setengah dalam mencari dan mengevakuasi rekan-rekan mereka yang terjebak.

Grasberg Block Cave: Medan Operasi yang Penuh Risiko

Grasberg Block Cave adalah salah satu tambang bawah tanah kelas dunia dan merupakan tulang punggung operasi Freeport Indonesia di masa depan, setelah operasi tambang terbuka (open pit) Grasberg berakhir. Metode Block Cave sendiri melibatkan penambangan secara ambrukan (caving) dari badan bijih yang besar di kedalaman.

Operasi di dalamnya sarat dengan tantangan geoteknik yang kompleks. Tekanan batuan, kondisi air tanah, dan stabilitas material adalah faktor risiko yang selalu dikelola dengan teknologi mutakhir dan protokol keselamatan ketat. Namun, alam bawah tanah seringkali tidak terduga. Luncuran material basah (mudflow atau wet muck) adalah salah satu insiden berbahaya yang dapat terjadi di tambang block cave, dimana material yang sudah direncanakan untuk ambruk menjadi tidak stabil dan bergerak secara tak terkendali, menyapu segala sesuatu di jalurnya.

Duka dan Dukungan

Sementara proses evakuasi untuk lima karyawan lainnya masih terus berlangsung, perusahaan telah menjanjikan pendampingan penuh bagi keluarga korban. Komunitas pertambangan di Timika dan seluruh Indonesia juga turut berduka, mengingat insiden keselamatan kerja, khususnya di pertambangan bawah tanah, adalah risiko yang selalu dihadapi bersama.

Peristiwa ini kembali mengingatkan semua pihak tentang betapa tingginya harga yang harus dibayar untuk memperoleh sumber daya mineral dari perut bumi. Semangat dan keberanian tim penyelamat yang bekerja di bawah tekanan dan risiko tinggi patut mendapat apresiasi. Seluruh mata kini tertuju pada Timika, berharap agar kelima pekerja yang masih dicari dapat segera ditemukan dan dibawa pulang dengan selamat, sembari mengucapkan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga kedua korban yang telah berhasil dievakuasi.

Operasi penyelamatan terus berlanjut, mencerminkan prinsip dasar dalam dunia pertambangan: keselamatan manusia adalah yang utama, di atas segala target produksi dan materi.

Shoppe Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.