Dr. Indra Cahyadinata Resmi Pimpin Universitas Bengkulu: Estafet Kepemimpinan untuk Merajut Masa Depan dan Mencetak Generasi Emas 2045
Majalah Bengkulu– Di jantung Senayan, Jakarta, pada 6 Oktober 2025, sebuah babak baru sejarah untuk Universitas Bengkulu (Unib) resmi dimulai. Suasana khidmat dan penuh harapan menyelimuti Aula Gedung D Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menjadi saksi bisu pelantikan Dr. Indra Cahyadinata sebagai Rektor Universitas Bengkulu untuk periode 2025-2029. Momen ini mengukuhkan hasil pemilihan rektor yang digelar pada 19 September lalu, menandai dimulainya sebuah era di bawah nahkoda yang baru.
Acara yang sarat akan makna ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Prof. Ir. Togar M. Simatupang, Ph.D., yang mewakili Menteri Diktisaintek, Brian Yuliarto. Kehadiran para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain yang turut dilantik pada hari yang sama semakin menegaskan betapa besarnya amanah yang kini dibebankan di pundak mereka.
Momen Sakral Estafet Kepemimpinan
Rangkaian acara berlangsung penuh hikmat. Dengan penuh ketegasan dan komitmen, Dr. Indra Cahyadinata mengucapkan sumpah jabatan, sebuah janji setia untuk mengabdi bagi kemajuan almamater dan dunia pendidikan Indonesia. Momen paling simbolis terjadi ketika Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc., rektor periode sebelumnya, dengan penuh keikhlasan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan melalui penandatanganan berita acara serah terima jabatan. Prosesi ini disaksikan langsung oleh Prof. Togar, menjadi lambang kesinambungan pemerintahan yang baik dan tanggung jawab yang terus berlanjut.
Pengalungan Tanda Jabatan Rektor kepada Dr. Indra Cahyadinata oleh Prof. Togar menjadi puncak yang menggugah. Detik itu seolah menyatukan visi, doa, dan harapan seluruh civitas academica Unib untuk sebuah masa depan yang lebih gemilang. Rangkaian acara resmi kemudian ditutup dengan doa bersama, sebuah permohonan agar perjalanan kepemimpinan ini diiringi kelancaran dan keberkahan.
Usai acara, ucapan selamat mengalir deras. Dr. Indra Cahyadinata, yang didampingi sang istri, Dr. Gushevinalti, serta Dr. Retno Agustina Ekaputri dan suami, Dr. Budianto, menerima sambutan hangat dan doa restu dari seluruh tamu undangan. Senyum, jabat tangan, dan pelukan hangat menjadi bahasa universal yang menandakan dukungan penuh untuk memulai perjalanan baru ini.
Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Amanah untuk Berinovasi
Dalam sambutannya yang inspiratif, Prof. Togar M. Simatupang menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pimpinan perguruan tinggi periode sebelumnya, termasuk Dr. Retno Agustina Ekaputri, atas segala dedikasinya. Namun, ia menekankan dengan tegas bahwa pelantikan ini jauh melampaui sekadar upacara seremonial.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan tanggung jawab besar untuk menghadirkan perubahan positif di perguruan tinggi negeri,” tegas Prof. Togar. Ia mendorong para rektor, termasuk Dr. Indra, untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul, inklusif, berdampak, dan berdaya saing global.
Amanah tersebut memiliki tujuan yang sangat jelas dan visioner. “Pelantikan ini adalah amanah untuk melahirkan inovasi berdampak dan generasi unggul yang siap membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya. Pernyataan ini menempatkan Dr. Indra Cahyadinata dan Unib pada posisi strategis dalam peta besar pendidikan nasional untuk menyiapkan generasi yang akan memimpin Indonesia di usia satu abadnya.
Prof. Togar juga menekankan pentingnya kontribusi nyata. Ia mengimbau seluruh pimpinan PTN untuk tidak berpuas diri di menara gading, tetapi harus turun dan bersinergi. “Memperkuat komunikasi dan kolaborasi dengan dunia industri, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat lainnya,” adalah kunci untuk menjawab tantangan global yang dinamis. Sinergi segitiga (akademisi, industri, pemerintah) ini diharapkan dapat mentransformasi Unib menjadi engine of growth yang relevan bagi pembangunan daerah dan nasional.