Gempa Kecil M 2.3 Guncang Rejang Lebong, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Majalah Bengkulu– Getaran gempa bumi kembali dirasakan oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada pagi ini, Selasa (30/09/2025). Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), guncangan tersebut berasal dari gempa bumi dengan magnitudo 2.3.
Gempa terjadi tepat pada pukul 09:49 WIB. Pusat gempa atau episentrum terletak pada koordinat 3.39 Lintang Selatan (LS) dan 102.37 Bujur Timur (BT). Secara geografis, lokasi ini berada sekitar 19 kilometer arah Barat Daya dari pusat Kabupaten Rejang Lebong. Gempa berasal dari kedalaman yang relatif dangkal, yakni 9 kilometer di bawah permukaan tanah.
Tidak Berpotensi Tsunami dan Tidak Ada Laporan Kerusakan
Menanggapi kejadian ini, BMKG dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa gempabumi dengan magnitudo sekecil ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini tentunya menjadi kabar baik dan melegakan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Baca Juga: Gubernur Helmi Hasan: ASN dan PPPK Wajib Hadir 24 Jam untuk Rakyat
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh lembaga terkait setempat, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa sebagai dampak dari gempa tersebut. Getaran yang terjadi dilaporkan hanya dirasakan secara ringan dan singkat oleh sebagian warga, terutama yang berada di lokasi yang dekat dengan episentrum.
Mengenal Gempa Bermagnitudo Kecil: Getaran Lokal yang Sering Terjadi
Gempa bumi dengan magnitudo di bawah 3.0, seperti yang terjadi di Rejang Lebong ini, umumnya dikategorikan sebagai gempa mikro. Gempa jenis ini sangat sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di zona seismik aktif seperti Bengkulu.
Karena energinya yang kecil, getaran dari gempa magnitudo 2.3 biasanya hanya dirasakan oleh orang-orang yang berada dalam radius terbatas dari episentrum. Sensasinya sering digambarkan seperti getaran truk berlalu atau getaran lemah yang berlangsung hanya beberapa detik. Meski jarang menyebabkan kerusakan, gempa semacam ini merupakan pengingat nyata bahwa aktivitas tektonik di bawah permukaan tanah kita terus berlangsung.
BMKG Himbau Masyarakat Tetap Tenang dan Waspada
Menghadapi peristiwa ini, BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Rejang Lebong dan sekitarnya, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu atau berita hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang bersumber dari kanal tidak resmi. Pastikan informasi mengenai gempa bumi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” demikian pesan yang disampaikan oleh pihak BMKG.
Kanal resmi yang dimaksud antara lain:
-
Situs web BMKG (www.bmkg.go.id)
-
Akun media sosial @infoBMKG
-
Aplikasi InfoBMKG yang dapat diunduh di smartphone.
Rejang Lebong dan Lingkungan Tektonik yang Dinamis
Kejadian gempa kecil ini menegaskan kembali posisi Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu secara keseluruhan yang terletak di kawasan rawan gempa. Wilayah ini dilintasi oleh sumber-sumber gempa potensial, termasuk zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau Sumatera, serta sesar-sesar aktif (patahan) di daratan.
Oleh karena itu, kejadian gempa kecil seperti hari ini harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Masyarakat diharapkan tidak hanya pasif, tetapi aktif mempelajari dan mempraktikkan langkah-langkah keselamatan saat gempa terjadi, seperti:
-
TUNDUK, LINDUNGI, dan PEGANG (Drop, Cover, and Hold On) saat getaran terasa.
-
Menyusun dan mempraktikkan rencana tanggap darurat keluarga.
-
Memastikan struktur rumah memenuhi standar ketahanan gempa.
-
Menyimpan nomor-nomor darurat dan mengetahui lokasi titik kumpul yang aman.
